NEWS AND INFORMATION ABOUT THE HEALTH OF MEDICINES AND NURSING

Sunday, March 25, 2012

Mengenal autisme anak sejak dini .









Orang tua dan keluarga ada orang yang pertama kali dan paling dekat dengan anak,oleh karena itu orang tua sangat berpengaruh sekali terhadap kesehatan dan perkembangan anak,baik dalam hal peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit maupun menemukan gejala-gejala penyakit pada anak.


Autisme ada lah salah satu dari bebrapa kelainan perkembangan pada anak dan dapat diatasi secara dini dengan peran orang tua dan keluarga,tentunya dalam hal ini orangtua berperan penting dalam menemukan gejal-gejala autisme secara dini sejak anak lahir.
dibawah ini sedikit saya terangkan tentang gejala dan penanganan yang bisa orang tua lakukan bagi anak yang autisme.


Mengenai Autisme, 
Autis adalah kelainan perkembangan saraf yang sangat beragam yang ditandai dengan adanya tiga gejala, yaitu gangguan interaksi sosial, komunikasi, dan tingkah laku terbatas dan berulang, yang terjadi sebelum usia anak tiga tahun.

Gangguan perkembangan sosial:
1. Gejala pada bayi
Kurang perhatian terhadap rangsangan sosial, jarang tersenyum dan melihat seseorang, tidak ada
tanggapan saat dipanggil.


2. Gejala pada balita
- kurang kontak mata, tidak ada komunikasi timbal balik, berkomunikasi dengan menggunakan tangan orang lain (tidak menunjuk, tetapi menarik tangan orang lain)
- Pada usia 3-5 tahun dapat terjadi kesulitan dalam bermain dengan teman sebaya, mendekati orang secara spontan, meniru, bereaksi secara emosional, berkomunikasi non verbal bergiliran dengan orang lain.

3. Anak yang lebih besar dan dewasa mengalami kesulitan dalam mengenali wajah sedih, gembira, atau marah.
Gangguan perlembangan komunikasi:
1. Gangguan komunikasi dapat terjadi sejak tahun pertama kehidupan berupa terlambat mengoceh, tidak bisa menunjuk, tidak bereaksi bila dipanggil
2. Pada usia 2-3 tahun biasanya anak autis:
- Jarang mengoceh
- Tidak dapat menggunakan kata
- Tidak dapat merangkai kata
- Bahasa tubuh tidak sesuai dengan kata
- Jarang meminta dan membicarakan pengalaman
- Lebih sering meniru tanpa arti
- Tidak dapat bermain pura-pura (masak-masakan, bermain boneka)


Gangguan tingkah laku:
Gangguan tingkah laku yang terjadi dapat berupa:
1. Melakukan gerakan tidak bertujuan yang diulang-ulang seperti menggerak-gerakkan tangan
2. Tidak mau melakukan hal yang berbeda
3. Mengerjakan sesuatu secara rutin/kaku terhadap kebiasaan
4. Bertingkah laku terbatas
5. Menyakiti diri sendiri

Kelainan lain yang dapat menyertai Autis:
1. Gangguan sensorik, misalnya tidak mengenal rasa nyeri dan tidak tahu bahaya
2. Gangguan sistem gerak berupa lemahnya otot, buruknya keterampilan gerak, berjalan jinjit, gangguan keserasian gerak
3. Terdapat pemusatan perhatian yang berlebihan pada sesuatu, seperti senang melihat benda yang berputar, senang mendengar suara hujan

Sebagian orang tua mengenal munculnya gejala autis pada anak usia 18 bulan, padahal gejala awal telah dapat dikenali pada usia lebih dini, seperti:

a. Tidak ada kontak mata pada saat menyusu
b. Tidak dapat mengoceh pada usia 12 bulan
c. Tidak menunjukan komunikasi dengan isyarat seperti menunjuk, melambaikan tangan pada usia 12 bulan
d. Belum dapat bicara satu kata pada usia 16 bulan
e. Kehilangan keterampilan bahasa atau interaksi pada setiap tahap perkembangan

Langkah yang harus dilakukan orang tua atau keluarga:

1. Apabila ada gangguan tersebut di atas, periksakan anak untuk penilaian lanjutan
2. Gunakan cara penanganan yang sesuai dengan kondisi anak karena penanganan anak akan berbeda sesuai dengan kondisinya
3. Mintalah bantuan tenaga kesehatan untuk menentukan cara penanganan yang tepat
4. Lakukan penanganan tingkah laku dan kecerdasan pada usia dini melalui program pendidikan khusus yang terus-menerus sehingga membantu anak autis meningkatkan kemandirian, kemampuan interaksi sosial, keterampilan komunikasi, serta mengurangi gangguan tingkah laku
5. Berikan obat sesuai anjuran dokter
6. Jangan menunda pengobatan karena akan berpengaruh pada perkembangan selanjutnya



sumber : Dirjen kesehatan anak.Depkes RI 


No comments:

Post a Comment